Sabtu, 30 Januari 2016

Liburan Rame-Rame ke Pulau Harapan di Kepulauan Seribu

  “Jef besok jangan lupa ya, jam empat pagi lo udah harus nyampe di muara angke. Kalo nggak nanti kita tinggal!”. Begitulah isi whatsapp ancaman dari seseorang gadis jomblo asal bengkulu bernama Dwika Aldilla memotivasi gue supaya bisa bangun subuh dan jalan-jalan ke pulau seribu. Kalimat motivasi yang bisa mengalahkan salam super Mario Teguh untuk membangunkan gue saat itu.



  Dan tepat jam tiga pagi, gue sama Lian cewek gue udah berdiri anteng tepat di gerbang muara angke sembari menghirup bau amis yang semerbak dari pasar ikan dekat situ. Sekitar jam empat lebih dilla dan rombongannya yang terdiri dari gheya, adeknya dilla, dewi, harry, raffi, kari dan teguh sampe di muara angke. Dari depan gerbang muara angke kita naik odong-odong untuk sampai ke pelabuhan muara angke. Untuk naik odong-odong per orang dikenakan tarif sepuluh ribu. Kecuali dilla yang bayar dua puluh ribu karena orang jomblo emang tarifnya beda ( Becanda dil :p).

Hari Pertama

  Sekitar jam lima pagi kita diarahkan sama mas-mas travelnya untuk segera naik kapal. Untuk trip ke pulau harapan selama dua hari satu malam ini kita cukup bayar tiga ratus lima puluh ribu rupiah per orang untuk rombongan yang terdiri dari 10 orang. Semakin sedikit jumlah rombongan, tarifnya makin mahal. Begitu masuk kapal terlihat orang-orang sudah ramai menempati tempat duduk yang ada di dalam kapal. Padahal kapal baru berangkat sekitar jam setengah delapan pagi. 


  Selama perjalanan ke pulau harapan tempat duduk kita terbagi dua tempat gue, lian, raffi, dilla dan adeknya duduk di bangku bawah. Sementara gheya, dewi, harry, kari dan teguh di bagian atas tepatnya di sisi luar kapal. Empat jam durasi perjalanan akhirnya berhasil kita lalui. Empat jam yang menegangkan karena goncangan yang makin keras, ombak yang semakin tinggi, dan suara deritan horor retakan kayu dari atas kapal akhirnya selesai juga. Fiuuuhhh.

Kapal ke Pulau Harapan dari Muara Angke

  Sampai di pulau harapan mas-mas guide langsung mengarahkan kami ke salah satu rumah untuk kami menginap selama dua hari. Sesampainya di rumah itu makan siang sudah menanti kami. Kami pun langsung menyantap makan siang yang telah disediakan saat itu juga. Lauknya ada ikan, sayur dan buah-buahan.


  Setelah makan siang dan istirahat sekitar satu jam kita lanjut naik kapal kecil untuk snorkling. Menurut gue snorkling di pulau seribu pemandangan bawah lautnya nya masih lebih bagus ketimbang waktu gue snorkling di phi-phi island. Dimana banyak banget ranjau bulu babi disitu dan ikan-ikannya ga begitu banyak.  




  Selesai snorkling kita lanjut island hopping ke pulau bulat, pulau perak dan pulau matahari. Di pulau matahari kita minum kelapa muda sambil menikmati sunset di pinggir pantai, asoooooooy. Abis santai-santai nikmatin sunset di pulau matahari kita langsung balik ke pulau harapan.





  Selesai mandi dengan air payau yang cuma lima gayung. Gue sama lian berkeliling pulau harapan dengan jalan kaki. Di tengah jalan kita sempet jajan cilor, lanjut ngobrol, dan duduk-duduk deket pantai. Meskipun pulau harapan posisinya di tengah laut ternyata spesies kecoa dan tikus babon populasinya udah banyak banget disini. 


Harusnya jangan ada pemandangan begini di lokasi wisata :(
  Sebenernya kalo dikelola dengan baik dan warganya menjaga banget kebersihan pulau ini seperti yang udah dilakukan warga bali or jogja. Bukan ga mungkin pulau harapan bisa jadi destinasi andalan provinsi jakarta. Tapi sayang kenyataannya berkata lain, masyarakat dan camatnya mungkin terlalu cuek melihat peningkatan aktivitas pariwisata di wilayah mereka. Selesai muterin pulau harapan kita balik ke markas buat makan malam.


Hari Kedua

  Pagi itu agenda kita adalah mengunjungi konservasi penyu dan hopping island. Awalnya gue kira konservasi penyu ini ada di pulau lain jadi kita harus naik kapal dulu, ternyata enggak. Konservasi penyu nya ada di pulau harapan cukup berjalan sekitar lima menit dan kita bayar retribusi lima ribu untuk masuk situ. Kalo dilla sepuluh ribu.


  Menurut gue sih tempat konservasi penyu ini kecil banget kalo dibanding yang pernah gw liat di ujung genteng sukabumi hahaha. Tapi kalo buat anak jakarta yang ga mao mabok darat naik bis ekonomi dua belas jam ke sukabumi buat liat penyu, konservasi ini penting banget buat menambah pengetahuan mereka soal biota laut.



  Selesai liat-liat penyu kita lanjut island hopping ke pulau bira. Di pulau bira ini udah banyak cottage penginapan yang deket sama pantai. Selain itu pohon-pohon pinus di pulau itu juga bikin pulau ini jadi tambah asik banget buat foto-foto. Kita pun ga melewatkan momen ini untuk ambil stok foto yang banyak hehehe. 


Yang sendirian di depan, dilla

  Setelah berkeliling pulau sekitar satu jam kita pun kembali ke pulau harapan untuk kemudian pulang ke jakarta. 


   Selamat tinggal pulau harapan, pulau yang akan selalu mengingatkan gue kalau ternyata masih ada  pasir putih dan laut biru di kota metropolitan ini. :)


2 komentar:

  1. Jomblonya gw dibwa2 bgt.... hahaha btw ada 2 hal penting yg lo gak ceritaain yaitu kari dipipisin kucing dan pengaturan posisi tidur, eh iya 1 lagi terobang ambing di ombak yang maha dahsyat...

    BalasHapus
  2. Justru gw bantu promote lu dil, product placementnya kan elu hahahaha Oya ini kan blog gw suka-suka gw lha! hahaha

    BalasHapus