Jumat, 03 November 2017

Tips Backpacking ke Lombok untuk Tiga Hari Dua Malam

Selain Bali, salah satu pulau di Indonesia yang terkenal akan keindahan pantainya adalah Pulau Lombok. Mulai dari Gili Trawangan sampai Tanjung Aan wajib kalian kunjungi selama berada disana.Tapi sayangnya pulau Lombok sering dianggap mahal karena letaknya yang lebih jauh dari Bali.  Berikut Tips backpacking untuk kalian yang ingin ke Lombok tanpa takut kehabisan uang.

1.       Membeli tiket minimal seminggu sebelum hari-H



Tiket tujuan Lombok harganya tidak berbeda jauh dengan tiket menuju bali. Harga tiket termurah ke Lombok saat hari jumat atau sabtu berkisar 1,1 Juta Rupiah sampai 1,5 Juta. Sangat disarankan untuk tidak membeli tiket saat long weekend karena harganya bisa melonjak sampai 3 kali lipat. Lebih baik cuti satu atau dua hari menjelang weekend daripada mengeluarkan biaya tiket sampai 3 kali lipat.

2.       Objek Wisata di Lombok bisa dijangkau dalam waktu 3 hari

Seandainya kalian berangkat ke Lombok pada jumat malam dan pulang saat minggu malam. Kalian bisa menginap dulu di kota Mataram kemudian makan malam makanan khas Lombok yaitu Ayam Taliwang ( Saya merekomendasikan Taliwang Raya hehe ). Untuk penginapan murah di Mataram kalian bisa mencari di daerah cakranegara dengan range harga sekitar 100 ribu sampai 250 ribu rupiah.


Setelah itu keesokan harinya kalian bisa mencari motor sewaan yang bisa kalian pakai selama dua hari di Lombok untuk menuju Pelabuhan Bangsal  dan pantai-pantai sekitar lombok. Harga sewa motor berkisar 60 ribu sampai 70 ribu rupiah per hari jauh lebih murah ketimbang menggunakan taksi dengan tarif 150 ribu rupiah untuk durasi 1 jam perjalanan menuju pelabuhan bangsal. Setelah mendapat motor kalian bisa langsung menuju pelabuhan bangsal dengan menggunakan google maps dengan durasi perjalanan sekitar 40 menit hingga 1 jam. Sesampainya di pelabuhan bangsal kalian bisa menitip motor kalian dengan tarif 10 ribu rupiah permalam.




Dari pelabuhan bangsal kalian bisa menggunakan kapal menuju gili trawangan dengan membayar tiket seharga 15 ribu rupiah. Selama di Gili Trawangan kalian bisa mengikuti trip snorkeling ke gili meno dan gili air seharga 20 ribu yang dimulai setiap pukul 10 pagi sampai jam 3 sore. Untuk daftar snorkeling kalian bisa ke pos di sekitar dermaga kapal. Selain itu selama di gili trawangan kalian juga bisa merasakan sensasi serunya bermain ayunan di pinggir pantai yang ada di sekitar ombak sunset.





Saat hari minggu kalian bisa melanjutkan liburan kalian dengan mengunjungi pantai kuta Lombok dan Tanjung Aan. Waktu yang ditempuh menuju dua  tempat itu dari pelabuhan bangsal sekitar satu setengah jam. 




Selesai mengunjungi dua objek tersebut kalian bisa membeli oleh-oleh khas Lombok di sasaku semacam dagadu nya Lombok. Malamnya kalian sudah siap untuk kembali ke kota asal kalian masing-masing.


3.       Bagi kalian yang tidak mau repot-repot untuk liburan tapi tidak mau mengeluarkan biaya yang mahal. Kalian bisa menghubungi Bellotraveler di travel.bello.id. Bellotraveler memiliki pilihan paket yang bisa disesuaikan dengan budget liburan yang kalian miliki. Jadi kalian tidak perlu repot-repot mengurus tiket, membuat itinerary, membooking penginapan sampai menyetir kendaraan berjam-jam karena semuanya sudah disediakan oleh bellotraveler. So tunggu apa lagi, Selamat berlibur! J

Rabu, 06 September 2017

Lima Sutradara Muda Indonesia di Festival Film Internasional



Beberapa tahun belakangan ini beberapa film indonesia berhasil menembus festival film bergengsi seperti Cannes, Berlin, dan Venice. Suatu hal yang sangat membanggakan industri perfilman kita saat ini. Di antara film itu ada film-film yang dibuat oleh sineas yang usia nya masih muda dibawah tiga puluh tahun. Dan berikut profil singkat dari para sineas muda tersebut. 

1.       Aditya Ahmad



Sutradara muda kelahiran Makassar 1989 ini merupakan lulusan sinematografi Institut Kesenian Makassar. Film pendek nya yang berjudul “Sepatu Baru” Sukses meraih special mention award Generation Kplus dari Berlin Film Festival di tahun 2013.

2.       Loeloe Hendra


Pria asal Jogjakarta ini telah beberapa kali menjadi asisten sutradara untuk film-film Garin Nugroho. Di tahun 2014 Film pendeknya yang berjudul Onomastika berhasil masuk Berlin Film Festival di program Generation Kplus. Tak hanya itu saja Film Onomastika juga meraih penghargaan Piala Citra dari Festival Film Indonesia untuk Film pendek terbaik di tahun 2015.

3.       Jason Iskandar



Aktif membuat film sejak SMA, Jason saat ini telah memiliki production housenya sendiri yaitu Antelope Films. Film-film pendek buatan Jason telah menembus beberapa Festival film di luar negeri diantaranya Singapore Film Festival, Busan Film festival dan Shot Short Asia Tokyo, Jepang.

4.       Monica Vanessa Tedja



Hanya sedikit sineas muda perempuan dari Indonesia yang berhasil menembus festival film. Dan salah satunya adalah Monica Tedja. Film-filmnya seperti Flower and the bee, Konseptor Kamuflase, Sleep Tight Maria dan A Wonderful Christmas telah menembus festival film luar negeri macam Scream Queen Film Festival di Jepang dan Clermont-Ferand Film Festival di Perancis. 

5.       Wregas Bhanutedja




Tentu akan tidak lengkap jika kita tidak membahas sineas yang satu ini. Di usianya yang baru menginjak 24 tahun. Wregas telah membuat film-film pendek yang berhasil menembus Berlin Film Festival, Hongkong Film Festival, Melbourne Film Festival dan terakhir Cannes film festival. Untuk film pendek terakhirnya Prendjak, Wregas berhasil berhasil meraih Best Short Film Untuk program Critik Week di Cannes Film Festival di tahun 2015. Dengan pencapaian ini berarti pula bahwa untuk pertama kalinya film Indonesia meraih penghargaan di Cannes Film Festival. Setelah sebelumnya sutradara senior Garin Nugroho berhasil masuk program Uncertain Regard lewat dua filmnya Daun di atas bantal dan Serambi di periode tahun 1990an. 

Senin, 02 Januari 2017

Kaleidoskop 2016 Jeffri Minggar

      1.  Film Menunggu Malam tayang di Indonesia Raja 2016 ( Mei 2016 )


      

      Sekitar pertengahan bulan Mei saya dapet kabar dari Caren anak Sinematografi UI kalo film saya yang judulnya Menunggu Malam masuk program penayangan film pendek se-Indonesia dari Minikino yaitu Indonesia Raja 2016. Rasanya seneng banget pas denger kabar itu. Maklum terakhir film pendek saya yang masuk radar festival film lokal itu yang Judulnya “Bukan Untukmu”. Itu pun tahun 2013. Melalui Program Indonesia Raja Film saya bisa tayang di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, Denpasar, Depok dan terakhir Jakarta. Terima kasih Minikino.

2. Bikin film pendek baru ( Juni 2016 )



     Ya setelah vakum ga bikin film pendek selama hampir dua tahun. Akhirnya saya bikin lagi film pendek baru judulnya “On the way”. Film ini merupakan film saya yang paling minimalis karena settingnya hanya di dalam mobil dengan dua actor dan empat orang kru. Dari film ini saya belajar banyak bahwa membuat film romance itu susah. Membentuk chemistry teman kantor dan teman kuliah sebagai pasangan yang pacaran itu sangat tidak mudah. Apalagi kalo salah satu pemainnya jadi sangat menjaga jarak karena pemeran pria nya keseringan modus. Belum lagi mood pemain yang suka berubah-rubah dan minta gonta ganti schedule. Gilak deh pokoknya. Tapi untungnya film ini selesai juga diproduksi, fiuhhh. Yang mau liat trailernya bisa liat disini.

      https://www.youtube.com/watch?v=2GpljFbDnwM

3.  Solo trip ke Lombok ( Juli 2016 )



     Godaan sepuluh hari libur lebaran dari kantor dan gempuran gaji thr yang masuk rekening lebih awal. Membuat saya tergoda untuk traveling lagi. Awalnya sih mau wisata cap paspor alias ke luar negeri. Namun sialnya harga tiket pesawat melonjak hampir dua kali lipat saat libur lebaran. Akhirnya saya melirik untuk jalan-jalan dalam negeri saja. Untuk penerbangan dalam negeri h-5 lebaran harga masih cenderung normal. Saya pun akhirnya menjatuhkan pilihan untuk pergi ke Lombok. Selama lima hari saya mengunjungi gili trawangan, snorkeling di gili meno dan gili air, bertemu teman lama yang dinas di mataram dan mengunjungi beberapa pantai di Lombok selatan. 

4. Rapat kerja di Belitung ( September 2016 )


    Ini merupakan pengalaman pertama kali nya saya mengunjungi negeri laskar pelangi. Sebenarnya saya sudah lama ingin mengunjungi pulau ini karena sudah membaca novel dan menonton film laskar pelangi. Namun keinginan itu baru terwujud ketika kantor tempat saya bekerja akhirnya memilih Belitung untuk lokasi rapat kerja 2016. Karena ingin mengikuti anjuran pemerintah untuk mengunjungi 10 objek wisata prioritas Kemenpar. Yiayyy!. Menurut saya pantai paling enak untuk berenang dan leyeh-leyeh se-indonesia ada di pulau ini. (Notes: saya belum mengunjungi raja ampat).

 5. Les Motion Graphic di Hellomotion ( Oktober 2016 )



     Dari dulu banget sejak abis nonton film-film di hellofest. Udah kepingin banget banget untuk les design or editing disini. Tapi keinginan itu baru terwujud setelah mba Finda menawarkan pelatihan videografi dengan biaya dari kantor. Untuk belajar Motion Graphic peserta diwajibkan untuk menguasai software adobe photoshop dan illustrator. Untungnya gw udah sempet ambil kursus dua software itu sebelumnya dengan biaya sendiri. Kelar motion graphic level satu, saya jadi kepingin dan penasaran banget untuk lanjutin ke level dua. Semoga bisa terwujud di tahun depan.

6. Tiga tahunan sama pacar ( November 2016 ) 




     Salah satu hal yang paling gw syukuri selama tahun 2016. Maacih buat support tiada henti selama tahun 2016. :*

7.  Traveling bareng adek ke Singapore ( Desember 2016 )



      Jadi sebenernya udah hampir setahun adek saya minta ditemenin traveling ke luar negeri. Namun karena keadaan perekenomian yang belum stabil, hal itu belum terwujud. Dan baru di bulan desember 2016 lah hal itu terwujud. Puyeng yak hal itu hal itu muluk bacanya, hahaha. Oke lanjut, nah untuk traveling kali ini kita berdua mengunjungi objek wisata mainstream seperti Universal studio, Garden by the bay, Madame tussaud, Marina Bay sands dan Merlion. Sebenernya gw sendiri sih pengen banget coba kunjungin museum-museum keren yang ada di Singapore. Namun karena keterbatasan waktu dan mulai jomponya kaki kita berdua untuk naik turun tangga Stasiun MRT akhirnya hal itu urung terjadi. Semoga di lain kesempatan bisa kesana. Yak segitu aja kaleidoskop 2016 Jeffri Minggar yang biasa-biasa aja, terima kasih buat temen-temen yang udah sempetin membaca. Semoga ke depan kita semua bisa mewujudkan keinginan-keinginan yang belum kesampaian di 2016, amin.