Selasa, 11 Juni 2013

Pertama Kali Backpacking Keluar Negeri ( Thailand - Penang Trip )

   Hari Selasa, 6 Juni 2013 adalah salah satu hari paling istimewa buat gue di tahun 2013. Why?? karena pada hari itu untuk pertama kalinya seorang Jeffri Minggar menjejakan kakinya di luar negeri yaitu Thailand (Yeahh!). Dalam perjalanan kali ini gue ditemenin teman kantor Lian dan Wanda ( dan harusnya juga Danang :p ). Berbekal izin dari Bu Farida, tiket Tiger Airways, duit 300 USD dan print-an booking hostel kami pun berangkat pukul 10 pagi dengan bis Damri dari terminal pasar minggu menuju Soekarno Hatta.

Foto dulu sebelum beangkat :)


Hari Pertama


  Kami Tiba di Bangkok jam 8 malam setelah 4 jam perjalanan dari Jakarta. Dan kesan pertama gue melihat bandara Suvarnabhumi adalah keren!. Bandaranya luas, bersih dan petugasnya informatif. Setelah melewati imigrasi kami naik Airport Railway dari lantai B1 dan lanjut naik BTS train menuju Asok Station. Selama di perjalanan kereta ini kita dibantu oleh seorang bapak2 yang dikenal Lian pas nanya2 selama di dalam BTS.  


Bandara Suvarnabhumi, Bangkok




   Bapak ini membantu kami cara membeli tiket BTS dengan vending machine yang pake uang logam. Pas nyampe di station Asok kita sempet kebingungan. Kita bingung harus jalan ke arah mana karena kita sama sekali belum pernah ke Bangkok hehe.  Akhirnya kita nanya ke kantor polisi deket situ yang sialnya si polisi lagi tidak terlalu ramah menjawab dan buru2 nutup jendela pos polisinya. 









  Sesampainya di Asok Montri Hostel kami disambut oleh mbak2 thailand yang ramah yang lagi asik nonton dvd pas kita dateng. Begitu liat kita dia langsung menebak Indonesia! Setelah menyambut kita mulai lah dia cerita sedikit tentang kota di Indonesia yang pernah dia kunjungi dan kita sambil membayar 2500 baht untuk penginapan 2 hari. Setelah mandi kita makan malam di pinggir jalan depan family mart sekitar situ dan kemudian balik lagi ke hostel jam 12 malam. 




Hari Kedua


   Setelah sarapan, jam 10 pagi kita langsung menuju BTS station asok. Sialnya tiba2 hujan deras dan kita berteduh di Seven Eleven (Sevel) namun karena hujan bertambah deras sementara jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Karena ga mau buang2 waktu nunggu hujan reda akhirnya kita memutuskan membeli 2 buah payung seharga 198 baht. Yang ajaibnya setelah kita keluar sevel tiba-tiba langit  terang benderang (FAK hahaha). Setelah menukar uang di terminal 21 kita menuju Hua Lamphong Station untuk menuju Grand Palace dan Wat Pho. 

Bagian depan Grand Palace
  


Ada kejadian tak mengenakan disini ketika kita baru keluar dari Hua Lamphong station. Tiba2 seorang bapak2 sok asik menghampiri dan memberi tahu bahwa Grandpalace sedang tutup karena ada National day dan renovasi. Dan dengan santainya dia menyuruh kita untuk naik tuk tuk yg diberhentikannya karena bisa pergi ke pasar bunga yang menurutnya sangat indah. Baru 5 menit berjalan gue udah curiga ada yang ga beres dengan perkataan si bapak tadi dan akhirnya kita minta turun lalu bayar 20 baht. Saat kita berjalan kembali ke arah Hua Lamphong untuk naik taksi. Kita melihat lagi si bapak tadi yang ternyata adalah calo bagi supir tuk2  dan kembali menipu 2 orang turis bule untuk naik tuk tuk.  Jadi saran gue berhati-hati lah jika bertemu dengan orang sok asik semacam ini di pintu keluar station BTS Hua Lampong.





Grand Palace









   Setelah itu kita naik taksi dan pergi menuju Grand Palace dan Watpho. Tiket masuk Grand Palace 500 baht dan Watpho 100 Baht. Saran gue sih lebih baik menghemat uang ke Grand Palace untuk pergi ke destinasi lain karena menurut gue harga tiketnya cukup mahal dan jujur gue kurang puas dengan pemandangannya karena banyak tempat yang tidak dibuka untuk umum hehe. Btw Jus Mangga dan Delima di sekitar 2 tempat ini Enakkk! :D


Reclining Buddha di Wat Pho



 Hari Ketiga


   Hari ini kita check out dari Asok Montri karena harus ke Krabi dengan bus dari Terminal Bus Sai tai mai dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Tapi sebelumnya kita berburu oleh2 dan titipan teman kantor di mall MBK. Malnya cukup besar dan harganya murah2!. Setelah berburu oleh2 sebenernya gue pengen banget ke Madame Tussaud di Siam Paragon yang letaknya berhadap2an dengan MBK. Namun karena waktunya mepet akhirnya kita batalkan ☹. 
Bareng sama mbak dan masnya Asok Montri hehe


Tiket Single Trip BTS Train




BTS station di Asok


  Sesampainya di terminal Sai tai mai kita menukar tiket yang telah di booking Danang di loket lalu kita naik bis tingkat selama 12 jam menuju Krabi. Di tiket itu tertera kita bisa dapat jatah makan malam gratis atau minuman segar. Selama di perjalanan, bangku gue  bersebelahan dengan bule cowok Perancis yang baru liburan dari Amerika Latin. Dia udah 4 bulan traveling dan baru nyari info tempat yg akan dikunjungi secara spontan. Yang lucu dari nih orang dia sempet mikir pulau phi-phi lebih gede dari pulau jawa pas kita ngobrolin Gunung Bromo. Dari obrolan sama doi gue dapet info, menurut dia Costarica adalah negara paling indah di Amerika Latin karena keindahan pulau2nya dan biaya hidupnya mayan murah selain itu Angkor Wat di Kamboja jauh lebih indah dari Machu Pichu di Peru, Noted Monsieur!


Terminal Sai Tai Mai


Bis-bis tingkat menuju selatan Thailand











 Hari Keempat


  Pagi jam 7 kita sampai di terminal Krabi dan awalnya kita bingung karena ga ada yang jemput kita. Namun saat saya melihat seorang pria memegang tulisan bertuliskan nama gue. Akhirnya gue menegur doi dan dia cuma memberi gestur supaya kita mengikutinya. Awalnya sih kita seneng dijemput oleh travel di Terminal Krabi dengan mobil Fortuner yang nyaman tapi sayangnya si supir nggak bisa bahasa inggris dan super duper jutek. Dan yg ngeselin lagi pas kita nyampe dia minta 3000 baht danang udah bayar lunas secara online. Untungnya setelah kita kasih print-an bukti pembayaran dia inisiatif untuk nelpon kantornya dan benar kita udah bayar ongkos 3000 baht itu. Setelah ganti baju sebentar di hostel Aonang inn kita langsung dijemput mobil untuk tur phi-phi islands yang udah nangkring di depan hostel. 



Mobil yang jemput kita di terminal Krabi

Pemandangan menuju hostel di Krabi




  Tur berlangsung selama 7 jam dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore menuju 4 pulau dengan speedboat. Karena kelaperan kita sarapan nasi box ala sevel dulu seharga 20 baht. Dari keseluruhan tur yang paling berkesan adalah rusaknya bb karena keasyikan nyemplung di bamboo islands. Gak deh hehe Pemandangan laut yang jernih di Maya beach dan snorkeling di lautan dekat Phi-Phi islands adalah aktivitas favorit gue di tour ini. Walaupun kata Wanda yang pernah snorkling di Pulau Seribu, bulu babinya  di Phiphi masih lebih banyak ketimbang yang ada di pulau seribu. Jadi lebih bahaya di Phiphi ketimbang pulau seribu. 
Mobil jemputan tur Phi-Phi islands

Dermaga ke Phi-Phi islands


Bamboo Island


Maya beach




  Kelemahan dari tur Phiphi island ini adalah ibu tur guide yang galak, bahasa inggrisnya pas pasan dan sialnya di akhir tur dia malak 200 baht buat tip. Karena kita kurang puas kita memilih untuk buru2 turun kapal dan tidak memberi tip hehe. Oh ya malam harinya selama di Krabi kami menuju Pasar Krabi untuk mencari makan dan melihat cenderamata yang ternyata harganya jauh lebih mahal ketimbang di Bangkok. Di pasar ini saya membeli sebuah tas dari sebuah toko dan dibuat kagum oleh gadis penjualnya yang asal Nepal berusia 16 tahun tidak pernah bersekolah namun pandai berbahasa inggris karena senang baca kamus, salut dek!

Numpang gaya dikit di Phi-phi :P


Wanda sama Lian lagi Snorkeling

 Hari Kelima


 Hari ini kita bangun jam 6 pagi dan langsung naik travel berwujud mini van menuju Penang. Total perjalanan sekitar 10 jam. Di Hat Yai travelnya berhenti untuk berganti supir dan mobil. Di perbatasan Thailand dan Malaysia kita diminta turun untuk pemeriksaan paspor. Kata Danang sih kalo bisa jangan antri paling belakang karena ada kemungkinan di periksa lebih lama dan ditanya macam-macam. Tapi pas gue lewat pemeriksaan sih ga kenapa2, mungkin karena se mobil sama turis2 bule jadi kita juga dianggap turis bukan tki ilegal hehe. 


Minibus Travel ke Penang dari Hat Yai


Musholla di Hat Yai
  






Jalan tol ke Penang
  
Dan sesampainya di Penang kita menginap di hostel Red Inn di jalan love line yang arsitekturnya bangunan kolonial abad ke 16 gitu tapi dalemnya keren. Setelah mandi kita mencari makan malam di sekitar Hostel dan akhirnya gue dan lian makan seporsi bakmi besar dengan harga 4 ringgit dan nasi lemak 1,5 ringgit sementara Wanda makan Nasi Kandar Liyaqatali yang ternyata adalah restoran nasi kandar paling top di kota Penang bahkan antriannya sampai jam 2 pagi! Wow. 

Tempat makan di depan jalan love line



Antrian Nasi Kandar
Setelah makan kita berjalan kaki menuju pantai dan mencari terminal untuk bis ke bandara. Btw pas gue lagi ngenet di hostel, Wanda sempet digodain mas2 melayu yang dengan pedenya nyebut no kamar doi. Terus sok2 bilang sorry i'm busy terus 5 menit kemudian dia balik lagi ke Wanda nawarin untuk nemenin jalan2 ke Pantai. Helooo?? 2013 nih bro! kampungan banget masi ada yang beginian di bumi! haha. 

Seandainya rumah-rumah tua di kota dibikin papan info begini...






   Kesimpulan dari jalan-jalan malam di kota ini adalah Kota ini keren banget dalam menjaga dan merawat bangunan2 historisnya tapi berhati-hati lah dengan Mas2  keling yang genit2  untuk kalian para wanita dan satu lagi balapan liar alay cemen di dekat pantai sekitar jam 10 malam ke atas. 




 Hari Keenam


  Jam 12 siang kita check out dari Red Inn kemudian berjalan kaki menuju komtar tempat bis2 menuju airport berada. Tiket bus menuju airport sekitar 20 Ringgit dan bayar langsung ke sopir di depan saat kita masuk bis. Sesampainya di airport Penang kita disambut hujan angin yang akhirnya membuat pesawat yang akan kita naiki delay 15 menit karena cuaca cukup buruk. 


Jalan Love line










   Dari penang ke Medan sekitar 1 jam lalu kita lanjut naik Lion Air ke Jakarta sekitar 2,5 jam. Jujur dari keseluruhan bandara yang gw kunjungin Polonia adalah bandara yang paling buruk! Selain pelayan loket tiket , para penumpangnya pun juga kampungan karena senang berteriak2 dan menggebrak2 saat mendengar info kalau pesawat delay. Semoga bandara baru di Kuala Namu bisa memperbaiki kualitas pelayanan dan para penumpangnya juga, amin.
Bandara Polonia yang semrawut :(

 Kesimpulan


   Dari apa yang gue alami selama trip 6 hari ini adalah gue ngerasa Indonesia tuh manusianya masih mayan berkualitas kok kemampuan akademis dan bahasa asingnya diantara negara Asia Tenggara cuma rusak di beberapa pejabatnya aja yang pada doyan korupsi jadinya dana pembangunan negeri ini masuk ke kantong2 pribadi. Selain itu gw semakin penasaran untuk melihat belahan dunia lain seperti Eropa, Amerika dan pelosok Indonesia Timur semoga tercapai next time. 




Oh ya, gue menemukan cita-cita baru yaitu menjadi kepala daerah minimal bupati atau walikota di mana pun diantara ratusan kota dan kabupaten yg ada di Indonesia. Gw ngerasa setiap daerah di Indonesia punya potensi untuk berkembang seperti negara2 di asia tenggara lainnya. Dan gw merasa yakin hal itu bisa terwujud dengan bekal dan pengalaman gw traveling nantinya. Tapi kalo ga kesampean yah minimal gw jadi pengusaha hostel buat backpacker dah nanti :P. Semoga.., Amin. Oh ya terima kasih banyak buat Bokap Nyokap, Lian, Wanda, Danang, Ibu Farida dan teman-teman kantor, tanpa kalian trip tidak akan terlaksana dan berjalan lancar, Terima Kasih! :D

2 komentar:

  1. Trims, telah bagi pengalaman... besok lusa sy mau merayakan kawin perak di bangkok semoga lancar...

    BalasHapus