1. Atambua 39 derajat Celcius.
Dari tahun 2011 begitu gue mendengar kabar bahwa Riri Riza akan bikin film tentang kehidupan masyarakat di Indonesia Timur. Gue sangat excited dengernya, Kenapa? karena jarang bgt film Indonesia yg menceritakan masyarakat atau teman2 kita di timur Indonesia sana. Emang sih udah sineas kayak Ari Sihasale dengan Alenia Picturesnya yg beberapa tahun belakangan fokus membuat film di Indonesia timur. Tapi menurut gw itu masih kurang di banding puluhan film indonesia yang nongol di bisokop tiap tahunnya dan kebanyakan ber setting tentang kehidupan orang-orang di Jakarta. Gw sangat beruntung bisa nonton film ini karena film yang masuk sesi kompetisi Tokyo International Film Festival 2012 ini tayang di bioskop Detos, bioskop favorit gw, hehe. Di sekitar 20 menit awal, banyak diisi visual2 cantik olahan DOP handal Gunnar Nimpuno dan berfokus pada karakter Joao dan Nikia setelah itu baru sosok Ronaldo mulai masuk ke inti cerita. Abis nonton film ini jujur gue jadi ngerasa ketampar mengenai masalah Nasionalisme. Sosok Ronaldo yang hanya seorang supir truk cabutan di Pulau Timor sana ternyata jauh lebih mengerti makna Nasionalisme dan kecintaan pada tanah air dibanding gue anak Jakarta yang ngerasain bener kemajuan pembangunan. Terimakasih Riri Riza.
2. Jakarta Hati.
Pas denger Salman Aristo ingin buat film omnibus tentang Jakarta jujur gue agak pesimis. Kenapa? karena sebelumnya gue juga udah liat film dia “Jakarta Maghrib”. Dan menurut gue walaupun idenya menarik tapi eksekusinya kurang maksimal terutama dalam pengarahan aktor. Tapi begitu gue akhirnya memutuskan untuk nonton ini (kebetulan abis gajian jd bisa nonton). Gue kasih applause buat doi! Haha ternyata Hasilnya Jauh lebih rapih dan ceritanya asik2 smua. Favorit gw adalah Kabar Baik, gokil actingnya Roy Marten! ceritanya superb!.
3. Lovely Man.
Dari info yg gue dapet sebenernya Film besutan Tedy Soeriatmaja ini tadinya cuma akan diputar secara terbatas di festival film. Namun ternyata film ini bisa dapet award di festival besar salah satunya Best Actor di Asian Film Festival ngalahin nominator keren lainnya macam Andy Lau, Beuhh!. Gue pun tanpa pikir panjang begitu tau film ini akhirnya tayang di bioskop langsung memutuskan untuk nonton di hari pertama pemutarannya. Sepanjang 76 menit film ini berlangsung gue sangat menikmati dialog-dialog yang mengalir antara sang bapak dan anak. Entah kenapa gw jadi merasa lebih respect kepada teman2 yang bekerja sebagai PSK karena pada dasarnya mereka sama dengan kita sama2 memiliki perasaaan dan hati dalam bersikap. Akting Donny Damara sama Raihanun juga asik banget di film ini.
4. Soegija
Awal 2012 gue liat
teaser trailer film ini di vimeo dan gue jatuh cinta banget sama tone colournya!. Apalagi
pas gue tahu sutradaranya Garin Nugroho maka jangan sampe gue kelewatan film ini
di hari pertama tayang. Dan akhirnya gue nonton film ini di Detos karena di kota
Depok cuma bioskop ini yang dapat jatah screening Soegija. Filmnya keren! Visualnya keren dan akting
actor-actor lokal dan bulenya pun keren ga kayak bule2 dablek yang suka nongol di sinetron hehe. Overall ini film yang bagus banget buat liat kondisi Indonesia di zaman
kolonial dari sisi seorang Pastur yang humanis.
5. Cita-citaku setinggi Tanah.
Ga gampang bikin film yang melibatkan anak-anak, karena gue ngerasain sendiri waktu bikin film pendek “Menunggu Malam”. Tapi di mata gue Eugene Panji bisa melakukan itu dengan sangat baik. Film Cita-citaku setinggi tanah sangat menginspirasi gue dalam menentukan cita-cita dan bgaimana berjuang meraihnya. Film ini bisa memberikan betapa pentingnya sebuah kejujuran tanpa harus menggurui tapi cukup melihat kisah Agus Suryowidodo dalam meraih mimpinya untuk makan di restoran padang. Cita-citaku setinggi tanah, film anak-anak terbaik tahun 2013 menurut gw .
Modus Anomali.
Film thriller yang mayan asik dan seru dari Joko Anwar yang sayangnya menurut gue bukan karya terbaik doi setelah Pintu Terlarang. Tapi tetep wajib tonton.
Mata Tertutup.
Film dari Sutradara legendaris Garin Nugroho yang banyak bercerita mengenai masalah Islam dan fanatisme dalam hal ini kasus NII yang sempet heboh di tahun 2011. Di Film ini gue paling suka yang kisah Jabir pemuda pengangguran yang sayang banget nyokapnya dan masih bimbang akan masa depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar